Senin, 11 April 2011

Belum Usai

Bukit Semesta. Tahun keempat kepergianmu. Pada hari jadi kita yang ketujuh.
Kita bertemu lagi.
Aku mendongak, menghitung bintang di kelam malam. Kutunjukkan padamu Cassiopeia yang muncul malu-malu. Katamu itu hanya jajaran bintang tak berbentuk. Lalu kita mulai berdebat panjang.
Aku tersenyum diam-diam. Ah, ternyata kau masih sama. Cerewet dan keras  kepala.
“Hey, Sayang... aku merindukanmu.” Bisikku tiba-tiba, menghentikan cerocosmu.
Kau mendengus. Tidak jengkel, hanya sedang menahan tawa.
“Bagaimana denganmu?”
Tak ada jawaban. Kau menghilang. Benda di tanganku berkedip-kedip, kemudian mati. ‘Low Battery’ sekilas tadi terbaca. Sial!
 Aku bangkit. Pulang. Merutuki telepon genggam bulukku, sambil menahan rindu yang belum usai.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar